Home » » Makalah Peranan Ekonomi Dalam Dunia Pendidikan

Makalah Peranan Ekonomi Dalam Dunia Pendidikan

Written By OOO on Kamis, 04 April 2013 | 09.14

PEMBELAJARAN EKONOMI 

A. Ekonomi pendidikan 
Peranan ekonomi dalam dunia pendidikan cukup menentukan, tetapi bukan pemegang peranan utama. Sebab adahal lain yang lebih menentukan hidup matinya dan maju mundurnya suatu pendidikan 

Dunia pendidikan adalah lembaga yang berkewajiban mengembangkan indvidu manusia. Kearah mana tujuan hidup seseorang dan hidup byang bagaimana yang di inginkannya banyak di pengarui oleh pendidikan yang dia terima di sekolah dan perguruan tinggi. Melihat kenyataan tersebut di atass, sudah tentu pendidikan tidak akan membawa peserta didik kea rah hidup yang membingungkan, menyusahkan dan sengsara, walaupun bias mencari uang banyak.ini berarti dunia pendidikan bukan dunia bisnis tempat berlatih mencari uang, melainkan dunia pembinaan tempat peserta didik belajar agar bias hidup wajar dan damai 

Sebagai tempat pembinaan, pendidikan tidak memandang ekonomi sebagai pemeran utama seperti halnya di dunia bisnis. Ekonomi hanya sebagai pemegang peran yang cukup menentukan. Mengapa demikian ? sebab tanpa ekonomi yang memadai dunia pendidikan tidak akan bias berjalan dengan baik dan lancer. Sekolah yang roboh karena gempa atau di sapu oleh gelombang sunami, membuat anak-anak dan guru mengungsi ke tempat lain seperti balai desa atau tempat ibadah untuk belajar. Situasi seperti ini jelas dapat mengurangi intensitas proses belajar mengajar. Namun situasi ekonomi tersebut diatas, tidak mesti mengakibatkan suatu sekolah menjadi mati. Adahal lain yang lebih menentukan hidup matinya dan maju mundurnya suatu lembaga pendidikan di bandingkan dengan ekonomi, yaitu dedikasi, keahlian, dan ketrampilan pengelola dan guru-gurunya. 

Fungsi ekonomi dalam dunia pendidikan adalah untuk menunjang kelancaran proses pendidikan. Bukan merupakan modal untuk di kembangkan, bukan untuk mendapatkan keuntungan, ekonomi pendidikan sama fungsinya dengan sumber-sumber pendidikan yang lain, seperti guru, kurikulum , alat peraga Dsb, untuk menyukseskan misi pendidikan, yang semuanya bermuara pada perkembangan peserta didik, ekonomi merupakan salah satu bagian sumber pendidikan yang membuat anak mampu mengembangkan afeksi, kognisi, dan ketrampilan. Termasuk memiliki ketrampilan tertentu untuk bias menjadi tenaga kerja yang handal atau mampu mencuptakan lapangan kerja sendiri, cinta pada pekerjaan halus maupun kasar, memiliki etos kerja, dan bias hidup hemat. 

Selain sebagai penunjang proses pendidikan, ekonomi pendidikan juga berfungsi sebagai materi pelajaran dalam masalah ekonomi dalam kehidupan manusia. Seperti diketahui, anak-anak jika dewasa kelak, hidupnya tidak akan bias lepas dari masalah-masalah ekonomi. Oleh sebab itu, salah satu tugas perkembangan yang harus mereka laksanakan adalah mengembangkan diri berkalian dengan ekonomi. Untuk mencapai sasaran itu pendidikan perlu menyiapkan materi lingkunan belajar yang mengandung perekonomian. Materi ini tidak harus merupakan bidang studi tersendiri, melainkan dapat diselipkan pada pelajaran-pelajaran yang lain, misalnya dalam pelajaran ips dapat dimasukkan prinsip-prinsip ekonomi. 

Sesungguhnya model pembelajaran yang harus di kembangkan oleh guru mata pelajaran ekonomi adalah sama saja dengan model yang harus di kembangkan oleh guru mata pelajaran IPS disajikan dalam model pembelajaran terpadu sedang dipelajaran lain, namun demikian, model pembelajaran terpadu juga dapat diterapkan dalam pembelajaran ekonomi dengan memadukan dengan mata pelajaran lain, cara-cara atau langkah-langkah pemaduan kompetensi dasar setiap mata pelajaran adalah sama dengan cara-cara dan langkah-langkah yang di tempoh oleh guru mata pelajaran IPS. 

B. Tahap perencanaan pembelajaran 
Setiap guru mata pelajaran apapun, sebelum melaksanakan program pembelajaran, ia berkewajiban membuat program perencanaan pelajaran berupa silabus dan RPP. Secara teknis pembuatan silabus maupun RPP; hal demikian sangat tergantung pada kesiapan satuan pendidikan namun demikian, setiap guru seharusnya memiliki kompetensi dalam biddang umum, pekerjaan ini setidaknya dinilai dari menkaji naskah kurikulum, mata pelajaran ekonomi sebagaimana terlampir dalam permendiknas no 22 thun 2006 tentang setandar isi untuk satuan pendidikan untuk dasar dan menengah. Berdasar naskah kurikulum tersebut, selanjutnya guru mengkaji dan memetakan berbagai setandar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD) yang ada untuk dijadikan rujukan dalam membuat silabus dan RPP. 


C. Tahap pelaksanaan pembelajaran 
Beberapa kompetensi yang berkaitan dengan tahap pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang sering di ungkapkan dan di pertanyakan adalah kemampuan atau kompetensi guru dalam hal menghidupkan suasana kelas, kejelasan penyampaian materi dan jawaban bertahap pertanyaan siswa dikelas, kemampuan dalam memanfaatkan media dan teknologi pembelajara, serta pertanyaan semacam itu seorang guru dituntut untuk menguasai metodiologi pembelajaran dengan baik, baik penguasaan yang bersifat konsektual, lebih-lebih penguasaan yang bersifat praktis. Sebab, di dalam lingkungan sekolah atau madrasah, guru adlah praktisi yang paling bertanggung jawab atas berhasil tidaknya program pembelajaran, sebab itu merupakan ujung tombak atau memiliki peran sentral dalam kegiatan pembelajaran di dalam kelas atau di luar kelas. Sebagai seorang praktisi yang berhadapan langsung dengan siswa sehari-hari, seorang guru pasti pernah menghadapi masalah berkaitan dengan pekerjaannya, sebagai seorang pendidik ia berkeinginan akan apa yang di ajarkannya atau sedang dibahas bersama siswanya dapat di pahami atau diserap oleh siswa seoptimal mungkin; atau dengan kata lain ea menginginkan tercapainya tujuan pembelajaran seoptimal mungkin; namun kenyataan seringkali tidak sesuaidengan apa yang ea harapkan. Pada saat ini kebanyakan strategi yang di gunakan oleh guru dalam kelas-kelas tradisional umumnya meliputi; penggunaan ceramah, ?, penjelasan, pemberian ilustrasi, pendomontrasian, atau mengarahkan mahasiswa secaralangsung kesumber informasi selama pembelajaran berlangsung, atau menggunakan buku teks untuk pemberian tugas-tugas rumah. Semuwa itu di rancang dan acap kali di jalan kan oleh guru. Aktifitas eksperintal di jalankan oleh guru, semntara siswa hanya melihat. 



Dari situasi pembelajaran semacam ini hamper tidak ada kesempatan bagi siswa untuk menuangkan kreatifitasnya (rasa, cipta, karsa) guna mengaktualisasikan potensi dirinya untuk berenofasi, atau pun berbagi diri (sharing) untuk sedini mungkin mengoptimalkan kemampuan mengidentifikasi, merumuskan mediaknose dan sedapat mungkin memecahkan masalah (problem solving). 


Kerucut Pengalaman Belajar
Keterangan
Yang kita ingat

Baca 10 %

Dengar 20 %

Lihat 30 %

Lihat dan dengar 50 %

Katakana 70 %

Katakana dan lakukan 90 %

Modus

Verbal Visual Berbuat

Berdasarkan gambar diatas dapat di katakana bahwa jika guru mengajar dengan banyak ceramah, siswa hanya akan mengingat 20 % karena siswa hanya mendengarkan. Dengan demikian, agar siswa dapat mencapai kompetensi hasiul belajar yang optimal, maka harus di pilih strategi, metode dan tehnik pembelajaran sumber belajarnya. 


D. Tahap penilaian pembelajaran 
Sama halnya dengan tahap penilaian penilaian pembelajaran mata pelajaran lainnya, pada tahap ini juga menuntut guru mata pelajaran ekonomi untuk jeli melakukan program penilaian pembelajaran, baik penilaian proses pembelajaran maupun penilaian akan hasil belajar siswa penilaian terhadap proses pembelajaran, hendaknya benar-benar di persiapkan secara matang menyangkut hal-hal yang akan di nilai misalnya sikap siswa terhadap proses pembelajaran, keaktifan siswa dalam diskusi atau indicator-indikator lainnya, dalam tahap ini hendaknya instrument atau (pedoman pengamatan misalnya) yang di gunakan telah mencakup berbagai, indicator kinerja siswa yang akan di ukur. 

Sedangkan untuk menilai hasil akhir belajar, umumnya di gunakan instruen tes. Beberapa hal yang harus di perhatikan dalam penyusunan butir-butir tes antara lain:

1. Pastikan bahwa indicator yang telah di susun benar-benar mencerminkan kompetensi dasar yang ada dalam kurikulum.

2. Pastikan tingkatkan ranah kognitif yang di ukur (C1-C6).

Untuk dapat memastikan kedua hal tersebut, maka kemampuan guru untuk menjabarkan kompetensi dasar kedalam indicator hasil belajar adalah mutlak. Penguasaan akan kata kerja operasional (KKO), yakni suatu kata kerja yang dapat di ukur pencapaiannya (merupakan kata kerja dari indikaator hasil belajar) dari masing-masing tingkatan dalam ranah kognitif (kemampuan berfikir siswa) merupakan dasar dari kemampuan guru dalam menyusun butir-butir soal.

makalah peran ekonomi dalam dunia pendidikan, makalah ekonomi, ekonomi sekolah dasar, ekonomi untuk smp, sma, mts.
Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

Translate

Popular Posts

Site Info

 
Support : Blog tips Dsn Trik Lengkap | Your Link | Jempol tenan
Copyright © 2013. jempol tenan - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger